Dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 tahun 2025, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Semarang menggelar sebuah workshop bertema “Koperasi Maju, Wujud Nyata Pilar Ekonomi Bangsa” pada Kamis, 31 Juli 2025. Acara ini diselenggarakan di Aula Gedung BBWS Pemali Juana, Semarang, dan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Workshop ini tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi dan refleksi bagi para insan koperasi dalam memperkuat posisi koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan.
Rangkaian Acara dan Sambutan Tokoh Koperasi
Sebelum memasuki sesi workshop, acara diawali dengan sambutan dari beberapa tokoh penting gerakan koperasi. Sambutan pertama disampaikan oleh perwakilan Ketua Panitia, Bapak Eko, yang menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi para peserta dan narasumber.
Dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Bapak Ali selaku Ketua Koperasi Karyawan (Kopkar) Jratun Seluna BBWS Pemali Juana yang menyampaikan pentingnya kolaborasi antar koperasi dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Tak ketinggalan, sambutan utama diberikan oleh Ketua Dekopinda Kota Semarang, Dr. Walid, yang menekankan bahwa koperasi harus kembali pada jatidirinya sebagai gerakan ekonomi berbasis nilai dan solidaritas.
Acara juga diwarnai dengan dua momen penting. Pertama, penyerahan Laporan Kegiatan dari lembaga Dekopinda Kota Semarang kepada Ketua Dekopinda sebagai bentuk pertanggungjawaban program kerja. Kedua, penyerahan kenang-kenangan dari Ketua Dekopinda kepada Bapak Ali, sebagai apresiasi atas dukungan Kopkar Jratun Seluna dalam memfasilitasi terselenggaranya kegiatan.
Paparan Narasumber: Penguatan Nilai Koperasi dan Ekonomi Desa
Workshop menghadirkan dua narasumber berkompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Assoc. Prof. Dr. Walid, S.Pd., M.Si, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DEKOPIN, membawakan materi mengenai “Jatidiri Koperasi, Nilai-Nilai Etis Koperasi, dan Manfaat Koperasi Desa Merah Putih.”
Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi merupakan gerakan sosial yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kejujuran, dan tanggung jawab. Ia juga memperkenalkan konsep “Koperasi Desa Merah Putih” sebagai model koperasi berbasis desa yang mampu memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
“Ketika koperasi berlandaskan nilai-nilai etis, maka ia tidak hanya menjadi instrumen ekonomi, tapi juga pilar moral bagi bangsa,” tegas Dr. Walid dalam sesi diskusi.
Narasumber kedua, Bapak Purwoko Kritijohadi, SH., MM, membahas topik “Bagaimana Seharusnya Agar Koperasi Dapat Mengangkat Ekonomi Pedesaan.” Ia menekankan perlunya strategi integratif antara koperasi, pemerintah, dan sektor swasta agar program-program ekonomi desa tidak terjebak pada skema jangka pendek.
“Koperasi harus menjadi pengelola utama potensi lokal. Jangan hanya menampung hasil tani, tetapi juga terlibat dalam proses hilirisasi,” ujar Purwoko yang juga dikenal sebagai praktisi koperasi BPKH Jawa Tengah.
| Baca Juga: Dekopin Dorong Koperasi Mahasiswa Profesional dan Digital
Moderator Muda, Diskusi Interaktif
Sesi diskusi dimoderatori oleh Hafidz Muhammad Dzidan, S.Kom, tokoh muda koperasi yang aktif di berbagai forum gerakan ekonomi kerakyatan. Di bawah arahannya, forum diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai pertanyaan kritis dari peserta yang mayoritas berasal dari pengurus koperasi dan UMKM.
Beberapa isu strategis yang muncul dalam diskusi antara lain adalah kebijakan pemerintah terhadap regulasi koperasi, arah implementasi koperasi desa merah putih dan pro/kontra nya.
Penyerahan Sertifikat dan Penutup Acara
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi keilmuan, Ketua Panitia Harkopnas ke-78, Bapak Suryo Bagus, S.Sos, menyerahkan sertifikat penghargaan kepada dua narasumber utama. Penyerahan ini menandai akhir dari kegiatan workshop yang sarat nilai, ilmu, dan inspirasi.
Acara ditutup dengan penuh semangat dan harapan bahwa koperasi ke depan semakin profesional, adaptif, dan menjadi pilar utama dalam menopang ekonomi bangsa.
